Breaking News

Bupati Lumajang Ngamuk Bencana Gunung Semeru Jadi Ajang Selfie Wisatawan

 Bupati Lumajang di lokasi erupsi/ Okezone


LUMAJANG – Guguran awan panas dan lahar Gunung Semeru mengakibatkan 39 orang meninggal dunia dan 13 orang masih dinyatakan hilang. Ribuan warga pun tinggal di pengungsian akibat rumahnya hancur.

Namun di balik bencana tersebut, banyak warga dan wisatawan yang tak berkepentingan justru memanfaatkan bencana Gunung Semeru sebagai ajang berfoto selfie.Hal ini membuat Bupati Lumajang Thoriqul Haq dibuat geram dengan ulah para wisatawan tersebut. Pria yang akrab disapa Cak Thoriq ini meninjau proses evakuasi korban dan pembersihan material vulkanik di rumah - rumah warga di Dusun Sumbersari. Dia melihat banyaknya orang yang tak berkepentingan juga membuat macet akses jalan evakuasi dari zona bencana.

"Soal yang ingin foto - foto itu, jeprat - jepret, foto - foto, sudah, bukan waktunya sekarang, ini bukan tontonan, bukan tempat pariwisata," ucap Thoriqul Haq, kepada awak media di Lapangan Desa Supit Urang, di Desa Supit Urang, Kamis (9/12/2021). Cak Thoriq dengan tegas meminta agar warga yang tak berkepentingan untuk tidak masuk ke lokasi bencana. Selain karena membahayakan, hal ini bisa menghambat proses evakuasi, bila sewaktu - waktu erupsi Gunung Semeru kembali terjadi. "Fokusnya ini evakuasi dulu, waktunya seminggu sejak hari H dan sekarang fokus ke evakuasi. Karena itu, ketika banyak kendaraan yang mau ke arah titik nol bencana, ini yang saya berharap itu tidak terjadi," tuturnya. "Banyak orang yang ke sana (ke titik bencana) itu kendalanya, termasuk mobil - mobil yang ke atas itu yang membuat masalah," tambahnya. Cak Thoriq meminta masyarakat yang ingin menyerahkan bantuan bisa didistribusikan ke posko - posko pengungsian. Mengingat sudah ada banyak posko pengungsian yang disiagakan di sepanjang Jalan Raya Pronojiwo. "Ya kita ini mengharap dengan segala hormat , sudahlah ini banyak posko. Di sana ada posko desa, di sini ada posko teman - teman. Mereka punya kendaraan untuk angkut ke sana. Nah kalau untuk pembagian untuk angkut ke sananya sesuai posko masing - masing kan bagus. Kalau semua ke sana satu pikap yang ke sana 10 orang ya itu yang membuat semuanya rusak, ruwet yang membuat ruwet," tegasnya. / Avirista Midaada - Okezone

Tidak ada komentar