Airlangga Forum 87 : Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Cara Memilih Hewan Kurban Untuk Idul Adha
Surabaya - Hari raya Idul Adha merupakan salah satu hari raya yang ditunggu-tunggu oleh umat islam di seluruh dunia, salah satunya di Indonesia. Tetapi menjelang hari raya Idul Adha tahun ini, Indonesia diterpa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), karena itu diperlukan kewaspadaan dan kejelian saat memilih hewan kurban.
Airlangga Forum pada hari Jum'at (24/6/2022) membahas hal tersebut dengan tema "Belajar Memilih Hewan Kurban Yang Sehat Bersama Sekolah Pascasarjana Unair", dan menghadirkan Direktur Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho, Prof. Imam Mustofa, drh., M.Kes., selaku guru besar fakultas kedokteran hewan Unair, Prof. Dr. Rr. Sri Pantja Madyawati, drh., M.Si., selaku wakil direktur II sekolah Pascasarjana Unair sebagai narasumber Airlangga Forum eidis ke 87. Airlangga Forum juga dipandu oleh Dr. Prawitra Thalib, S.H., M.H., selaku koordinator program studi S2 magister kajian ilmu Kepolisian sekolah Pascasarjana Unair.
Prof. Imam Mustofa menjelaskan jika PMK berasal dari virus dan sangat mudah menular diantara ternak-ternak berkuku belah, kendati demikian PMK tidak berbahaya bagi manusia.
"PMK sangat cepat menular diantara ternak-ternak berkuku belah, tapi tidak berbahaya bagi manusia" Tutur Prof. Imam dalam Airlangga Forum edisi 87.
Prof. Imam juga menjelaskan tidakan untuk mencegah penularan PMK yang dapat dilakukan oleh perternak dengan cara, penyemprotan secara mandiri pada kandang 2x sehari dengan menggunakan larutan kaporit, jika ada sapi yang sakit dengan gejala PMK segera dipisahkan dari sapi yang sehat dan peternak bisa langsung menyemprotkan cairan prufi pada kuku sapi dan menyemprotkan betadin obat kumur pada mulut sapi.
Selain tindakan-tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh perternak. Demi kenyamanan pembeli hewan kurban dan menjaga kesehatan hewan kurban, Fajar Arifanto selaku Direktur RPH (Rumah Potong Hewan) Surabaya mengatakan jika RPH Surabaya sudah melakukan tindakan preventif dengan mengecek Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan mengecek kondisi fisik seluruh hewan yang akan dipotong di RPH Surabaya sejak awal merebaknya PMK di Indonesia.
"Sejak awal merebaknya PMK di Indonesia, RPH Surabaya sudah melakukan tindakan preventif dengan memperketat pengawasan seluruh hewan yang masuk RPH Surabaya" Ujar Fajar Arifanto saat ditanya oleh Dr. Prawitra mengenai upaya yang dilakukan oleh RPH Surabaya untuk mencegah PMK masuk RPH Surabaya.
Selain penjelasan yang dipaparkan oleh Prof. Imam dan Fajar Arifanto, Prof. Dr. Rr. Sri Pantja juga menjelaskan 5 prinsip Animal Welfare yaitu, hewan harus terbebas dari rasa laparlapar, haus dan kekurangan nutrisi, hewan harus terbebas dari rasa tidak nyamannyaman secara fisik dan lingkungan, hewan harus terbebas dari rasa sakit, cidera ataupun penyakit, hewan harus terbebas dari rasa takut dan tertekan, dan hewan harus bebas menampilkan prilaku alaminya.
Prof. Dr. Rr. Sri Pantja juga menambahkan jika masyarakat perlu memahami 5 prinsip animal welfare untuk mendapatkan produk hewan atau daging yang aman, sehat, utuh dan halal.
"Masyarakat harus memahami 5 prinsip animal welfare untuk mendapatkan produk hewan atau daging yang bersifat ASUH atau aman, sehat, utuh dan halal" Ungkap Prof. Dr. Rr. Sri Pantja dalam Airlangga Forum edisi ke 87. (Strmp12)
Tidak ada komentar